Di ibu kota besar Jakarta semua orang bisa melihat bagaimana kesadaran penghuni kota ini sangat rendah kesedaranya. Dalam hal berlalu-lintas kendaraan bermotor misalnya sesama pengendara saling menginginkan terdahulu yang akhirnya malah mengakibatkan semua terhenti. Contoh lain, tidak hanya penghuni yang berada di pemukiman elit, di pemukiman dalam yang kumuh masalah sampah sama saja.
Di pemukiman elit masih ada terlihat selokan yang macet karena sambah rumah tangga. Di pemukiman dalam yang kumuh masalah bak sampah. Sulit menemukan tempat sampah, sehingga bagi yang "mempunyai sampah" akan membuang di semabarangan, yang akhirnya mengakibatkan tumbuh berkembangnya bakteri dan menyebabkan penyakit.
Dua masalah ini bisa dengan jelas kita lihat di Ibu Kota Jakarta, kini bagaimana solusinya. Untuk mengatur dan menata orang begitu banyak memanglah sulit, apalagi yang akan di atur orang yang masih dalam ekonomi sulit atau orang kaya yang mempunyai ego tinggi. Semua ini dapatlah kita pikirkan bersama. Kita kesulitan mengatur atau menata banyak kesulitan maka secara teori dapat kita lakukan penggabungan-penggabungan atau kelompok sehingga kita bisa menjadikan obyek kita kelompok tersebut, sehingga akan lebih sedikit dan terjangkau bila di banding dengan orang-per-orang.
Kelompok yang saat ini ada yang berpotensi adalah komunitas-komunitas yang telah terbentuk dari kesadaran dan latar belakang yang sama. Misal, komunitas motor tiger, Honda Jazz dan sebagainya. Komunitas-komunitas itu lah yang akan menjadi media sosialisasi dalam penyadaran. Maka alangkah baiknya bila pemerintah lebih memperhatikan komunitas semacam tersebut.
Terima kasih
Tonton “Lomba Burung Berkicau di Tangerang” di YouTube
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar